kesehatan

Tips bagi orang tua mengelola emosi untuk mencegah kekerasan pada anak

Jakarta (ANTARA) – Psikolog Klinis Forensik Universitas Indonesia (UI) Kasandra Putranto berbagi sejumlah tips kepada orang tua dalam mengelola emosi untuk mencegah kekerasan pada anak.

Mengelola emosi saat mengalami hari buruk sangat penting bagi orang tua agar anak tidak menjadi sasaran emosi negatif tersebut, kata Kasandra saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

Kasandra mengatakan, langkah pertama yang bisa dilakukan orang tua adalah mengenali dan mengakui setiap emosi yang dirasakan. Misalnya kemarahan, frustasi, dan kecemasan.

Dengan mengenali emosi tersebut, orang tua dapat mengetahui cara mengelola berbagai emosi yang dirasakannya.

Baca juga: Jangan anggap remeh, pahami bentuk-bentuk kekerasan terhadap anak dan dampaknya

Baca juga: Orang Tua Diminta Lindungi Anak dari Ancaman Kekerasan Seksual

Berikutnya, orang tua bisa mulai membiasakan berbicara dengan tenang. Hal ini dapat dilakukan dengan menarik napas dalam-dalam dan berbicara dengan suara lembut kepada anak untuk menjelaskan kondisi yang terjadi.

Hal ini juga dinilai dapat membantu menghindari ledakan emosi.

“Jika suatu situasi terasa terlalu membebani, luangkan waktu sejenak untuk diri Anda sendiri. “Bisa berupa jalan-jalan, meditasi, atau melakukan aktivitas menyenangkan untuk menghilangkan stres,” kata Kasandra.

Lanjutnya, jika emosi masih belum terkelola dengan baik, setiap orang tua dapat menggunakan teknik relaksasi berupa teknik pernapasan dalam, meditasi atau yoga yang dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh.

Hal ini dapat membantu orang tua lebih siap menghadapi anak dengan emosi yang lebih stabil.

Ia mengatakan, perasaan juga bisa didiskusikan dengan pasangan atau teman untuk membantu melepaskan beban emosional. Dengan tujuan memberikan perspektif dan dukungan baru.

Kasandra juga menyarankan, daripada melampiaskan emosi pada anak, orang tua bisa menggunakan pendekatan disiplin positif. Fokus pada komunikasi dan pemahaman yang baik, dan contohkan perilaku yang baik.

Sedangkan bagi anak, disarankan untuk mengajaknya melakukan aktivitas menyenangkan bersama, seperti bermain, membaca, atau berolahraga. Menurutnya, cara ini dapat membantu memperkuat ikatan dan menciptakan suasana yang lebih positif.

“Setelah situasi mereda, luangkan waktu untuk merenungkan apa yang terjadi dan bagaimana mengelola emosi di masa depan. “Hal ini dapat membantu orang tua belajar dari pengalaman dan menghindari pola yang sama,” ujarnya.

Baca juga: Psikolog: Tangani Anak Korban Kekerasan Secara Efektif

Baca juga: Program Keluarga Harapan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mencegah kekerasan dalam rumah tangga

Reporter: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Hak Cipta © ANTARA 2025

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button