Tips mengurangi lemak visceral di perut
Jakarta (ANTARA) –
Berbeda dengan lemak subkutan, yaitu jenis lemak yang terletak tepat di bawah kulit, lemak visceral terkubur jauh di dalam perut.
Laman Eating Well menulis pada hari Selasa bahwa lemak visceral menghasilkan protein inflamasi yang meningkatkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, penyakit hati berlemak non-alkohol, dan beberapa jenis kanker.
Penelitian mengungkapkan bahwa meningkatkan aktivitas fisik mungkin merupakan salah satu cara terbaik untuk menghentikan perkembangan penyakit yang dipicu oleh kelebihan lemak tubuh.
“Dengan meningkatkan pergerakan, Anda dapat membangun massa tubuh tanpa lemak, yang membantu meningkatkan metabolisme istirahat secara keseluruhan, sehingga menghasilkan komposisi tubuh yang lebih baik,” kata Erin Palinski-Wade, RD, CDCES, ahli diet terdaftar.
Palinski-Wade mengatakan lakukan gerakan-gerakan kecil sepanjang hari, seperti naik tangga daripada lift, memarkir mobil lebih jauh, atau berjalan lebih lama ke mesin kopi di kantor untuk menambah lebih banyak langkah dalam aktivitas sehari-hari Anda.
Ajaklah teman untuk bekerja sama agar kebiasaan berpindah-pindah tetap berlanjut.
Sementara itu, penulis From Burnout to Balance Patricia Bannan, MS, RDN mengatakan setel pengingat untuk melakukan gerakan seperti peregangan atau berjalan selama beberapa menit.
“Setiap 30 hingga 60 menit, atur pengingat untuk berdiri, melakukan peregangan, atau berjalan-jalan selama beberapa menit, ini akan menghentikan duduk lama dan membantu merangsang sirkulasi dan aktivitas otot,” kata Bannan.
Latihan kekuatan juga dapat dilakukan untuk mengimbangi lemak visceral, dengan fokus pada kelompok otot utama untuk meningkatkan kekuatan dan massa tubuh tanpa lemak satu hingga dua kali seminggu.
Tips lainnya adalah mencatat waktu tidur, melakukan aktivitas yang mindful, mengonsumsi serat, dan mengurangi makanan berlemak untuk mengurangi lemak visceral.
Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Hak Cipta © ANTARA 2024
ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press
Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred