Venezuela: Warga Semakin Bergantung pada Mata Uang Kripto
Ketika Venezuela pulih dari krisis ekonomi terburuk dalam sejarahnya, warga Venezuela semakin bergantung pada mata uang kripto. Di luar negeri, warga Venezuela biasanya mengirim uang melalui bank internasional atau layanan finansial seperti Western Union atau MoneyGram, namun biayanya tinggi hingga 7% dan prosesnya bisa memakan waktu hingga tiga hari karena volatilitas Bolivar dan peraturan pemerintah. Oleh karena itu, penggunaan mata uang kripto sebagai alternatif untuk pengiriman uang cepat semakin populer.
Venezuela menjadi salah satu negara paling bergantung pada pengiriman uang di Amerika Selatan, dengan sekitar 30% rumah tangga menerima kiriman uang. Mata uang kripto juga telah menjadi pilihan yang signifikan, menyumbang sekitar 9% dari total pengiriman uang tahun lalu menurut Chainalysis.
Lebih dari 7,7 juta migran dan pengungsi telah meninggalkan Venezuela dalam satu dekade terakhir, dengan sekitar 300.000 migran tiba di Amerika Serikat tahun lalu. Para migran biasanya membantu keluarga mereka dengan mengirim uang, dan penggunaan mata uang kripto semakin meningkat. Tahun lalu, warga Venezuela menerima lebih dari $5,4 miliar dalam bentuk pengiriman uang, naik hampir 75% dari tahun sebelumnya.
Generasi muda migran Venezuela lebih memilih menggunakan mata uang kripto untuk mengirim uang, karena biaya transfer yang lebih rendah dan kecepatan transaksi yang lebih cepat. Mereka membeli kripto seperti Dogecoin di platform seperti Coinbase dan kemudian menukar ke stablecoin seperti Tether untuk digunakan dalam transaksi di Venezuela.
Dengan peningkatan penggunaan mata uang kripto dalam pengiriman uang ke Venezuela, para migran dapat mengatasi hambatan biaya dan waktu yang biasanya terkait dengan pengiriman uang konvensional. Hal ini juga mencerminkan perubahan tren penggunaan uang digital di tengah krisis ekonomi global.