Viral, Video Pesan Terakhir Pejuang Hamas kepada Ibunya Sebelum Dibunuh Drone Israel
REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT — Sebuah video detik-detik terakhir pejuang Hamas sebelum syahid menjadi viral di media sosial. Pejuang yang dikenal dengan nama Hamam Hashash itu menyampaikan pesan terakhir kepada ibunya. Dalam kondisi terluka dan diterjang pesawat nirawak pendudukan Israel, Hamam meminta ibunya untuk mendoakannya di saat-saat terakhirnya. Terlebih, saudaranya, Harith, telah lebih dulu syahid.
“Ibu saya sekarang terluka. Drone itu ada di atas saya. Saya sayang kalian dan ayah. Doakan saya.. Bersedekahlah untuk saya. Insya Allah saya akan membela kalian di hari kiamat. Ashyhadu dan Laailaha Illallah. Wa Ashyhadu Anna Muhammad ar Rasulullah,” kata Hamam dalam video yang dirilis di akun X. “Maafkanlah aku, Ibu. Semoga Engkau berkenan kepadaku. Ya Rabb.
Waktu Israel Pada tanggal 3 Juli 2024, tujuh pria bersenjata Palestina, termasuk anggota sel di balik serangan bom pinggir jalan yang mematikan minggu lalu, tewas dalam serangan pesawat tak berawak dan bentrokan dengan tentara di kota Jenin, Tepi Barat utara, pada Jumat pagi, kata militer Israel.
Pasukan Pertahanan Israel mengatakan bahwa pasukan dari unit komando Duvedevan dan unit pengintaian Haruv dari Brigade Kfir menyerbu Jenin menyusul informasi intelijen yang diberikan oleh Shin Bet mengenai lokasi sel yang menewaskan Letkol Alon Sacgiu dan melukai 16 tentara lainnya pada tanggal 27 Juni.
Pasukan Israel mengepung sebuah gedung di Jenin tempat Hammam Hashash, 23 tahun, dan saudaranya Harith Hashash, 19 tahun, – yang menurut IDF berada di balik serangan bom pinggir jalan – bersembunyi. Mereka melakukan taktik yang dikenal sebagai panci presto yang melibatkan peningkatan volume tembakan yang diarahkan ke sebuah gedung untuk memaksa tersangka keluar.
ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press
Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred