kesehatan

Ykpi bersosialisasi deteksi dini kanker payudara ke pesantren

Jakarta (Antara) – Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) bersama -sama dengan Metta -Manggala Foundation menyebarkan upaya pemeriksaan untuk mendeteksi kanker payudara awal kepada para siswa di sekolah asrama ashriyyah, Java, Java Barat, Java Barat, West Java, Barat, Java Barat, Barat, Java Barat, Barat, Barat, Java Barat, Barat, Barat Java Barat, Barat, Barat, Java Barat, Barat, Java Barat, Barat Barat, Barat Barat, Barat Barat, Barat Barat, Barat Barat, Barat Barat, Barat Barat, Barat Barat, Barat Barat, Barat Barat, Barat Barat, barat barat, barat, Java Barat Barat, Java Barat, Barat Barat, Barat Barat, Barat Barat Sabtu (8/2).

Menurut siaran pers yayasan di Jakarta, Senin, sosialisasi deteksi kanker payudara awal dihadiri oleh 1.000 siswa yang terdiri dari 500 siswa Stai Nurul Iman dan 500 siswa dari Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman dan Yayasan Sekolah Menengah.

Ketua Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Umi Waheeda mengatakan bahwa sosialisasi deteksi kanker payudara dini penting untuk meningkatkan kesadaran remaja tentang kesehatan.

“Kami percaya bahwa pendidikan kesehatan adalah bagian penting dari pembelajaran di pesantren. Oleh karena itu, kami menyambut kerja sama ini dan berharap bahwa di masa depan kami dapat lagi mengadakan sosialisasi serupa sehingga siswa semakin berpendidikan,” kata UMI.

Baca Juga: Mempertahankan Berat Badan Dapat Membantu Mengurangi Risiko Kanker Payudara

Ketua YKPI Linda Agum Gumelar mengatakan bahwa menurut data Globocan pada tahun 2022, insiden kanker di Indonesia mencapai 408.661 dan tingkat kematian akibat kanker adalah 242.988.

Linda mengatakan bahwa kanker payudara adalah jenis kanker yang paling umum yang dialami oleh wanita di Indonesia.

Menurutnya, kanker payudara dialami oleh 66.271 orang atau 30,1 persen dari total kasus baru kanker pada wanita di Indonesia dan 70 persen dari mereka ditemukan di stadion lanjut.

Oleh karena itu, YPKI mengintensifkan sosialisasi untuk mendukung upaya mencegah dan pengobatan kanker dini.

Baca Juga: Memahami Sinyal Tubuh untuk Deteksi Dini Kanker Payudara

Kepala Rumah Sakit Dharmais Instalasi Dini Kanker Dr. Hardina Sabrida, Mars. Menyampaikan pentingnya memperhatikan kelainan payudara dalam upaya mendeteksi jenis kanker awal.

Kelainan yang dimaksud termasuk perubahan bentuk dan ukuran payudara, penebalan kulit, dan penampilan benjolan dan rasa sakit.

Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah adanya cekungan kulit seperti lesung pipit, penyusutan kulit payudara, keluar dari puting, mencelupkan puting ke dalam, dan luka yang tidak sembuh di payudara.

Dokter Hardina mengatakan, pemeriksaan payudara dapat dilakukan secara mandiri setiap bulan.

Praktik memeriksa payudara sendiri (BSE), menurutnya, harus dilakukan tujuh hingga 10 hari setelah hari pertama menstruasi.

“Jika Anda tidak menstruasi, lakukan pada tanggal yang sama setiap bulan,” katanya.

Baca Juga: Kemenkes Mempersiapkan Program Pemeriksaan Kanker Payudara GRATIS

Baca Juga: Pemerintah Mengatur Rencana Aksi Nasional untuk Menangani Empat Kanker Prioritas

Reporter: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maryati
Hak Cipta © antara 2025

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button