kesehatan

Zat besi heme dikaitkan dengan meningkatnya risiko diabetes tipe 2.

Jakarta (ANTARA) – Hasil studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Metabolisme Alam menunjukkan hubungan antara asupan zat besi heme dan peningkatan risiko diabetes tipe 2 hingga 26 persen dibandingkan dengan zat besi non-heme.

Zat besi heme, yang lebih mudah diserap oleh tubuh, ditemukan dalam makanan seperti daging merah dan produk hewani lainnya, sedangkan zat besi non-heme ditemukan dalam makanan nabati seperti biji-bijian, sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan.

Dalam upaya untuk memahami hubungan antara asupan zat besi dan risiko diabetes tipe 2 serta jalur metabolisme yang mendasari hubungan tersebut, para peneliti mengintegrasikan beberapa lapisan informasi, termasuk biomarker metabolik konvensional dan metabolomik mutakhir—studi tentang molekul kecil dalam sel dan jaringan.

“Hal ini memungkinkan kita memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang hubungan antara asupan zat besi dan risiko diabetes tipe 2, serta jalur metabolisme potensial yang mendasari hubungan ini,” kata mitra penelitian tersebut. Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard TH Chan Fenglei Wang seperti dikutip oleh Hindustan Times pada hari Selasa (13/8).​​​​

Baca juga: Ahli Gizi: Kekurangan Zat Besi Bisa Kurangi Kemampuan Belajar Anak

Dalam studi mereka, para peneliti menggunakan laporan diet selama 36 tahun dari lebih dari dua ratus ribu orang dewasa, hampir 80 persen di antaranya adalah wanita.

Para peneliti menganalisis berbagai bentuk asupan zat besi para peserta, termasuk heme, non-heme, dan melalui suplemen, serta status diabetes tipe 2 mereka.

Dalam kelompok yang lebih kecil yang terdiri lebih dari 37.000 peserta, tim mengamati proses biologis di balik hubungan antara zat besi heme dan diabetes tipe 2.

Mereka juga menganalisis data biomarker metabolik plasma peserta, termasuk yang terkait dengan kadar insulin, gula darah, lipid, dan peradangan. Mereka kemudian mengamati profil metabolomik lebih dari 9.000 peserta.

Baca juga: Anak obesitas berisiko tinggi mengalami kekurangan zat besi

Para peneliti menemukan bahwa di antara berbagai jenis asupan zat besi, hanya asupan zat besi heme yang lebih tinggi yang dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi.

Mereka juga menemukan bahwa zat besi heme menyumbang lebih dari setengah risiko diabetes tipe 2 yang terkait dengan konsumsi daging merah yang tidak diolah dan proporsi risiko sedang untuk beberapa pola diet yang terkait dengan diabetes tipe 2.

Berdasarkan pengamatan para peneliti, asupan zat besi heme yang lebih tinggi dikaitkan dengan profil biomarker plasma yang tidak menguntungkan dalam domain insulinemia, lipid, peradangan, simpanan zat besi, dan metabolit yang berkorelasi dengan diabetes tipe 2.

Para peneliti mengatakan mengurangi konsumsi daging merah dan menerapkan pola makan kaya nabati dapat membantu menurunkan risiko diabetes.

Baca juga: Kekurangan zat besi dapat menyebabkan gangguan makan yang tidak biasa

Baca juga: Anemia bisa pengaruhi perkembangan otak anak hingga usia 5 tahun

Penerjemah: Fitra Ashari
Redaktur : Maryati
Hak Cipta © ANTARA 2024

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button