kesehatan

Lima tanda tersembunyi seseorang menderita sindrom metabolik

Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

Kedua penyakit ini dapat dideteksi dengan melakukan tes darah rutin, tetapi penyakit metabolik sebenarnya menunjukkan gejala tersembunyi yang mungkin jarang diperhatikan.

1. Rasa haus yang berlebihan

Seperti tertulis di laman Eating Well, Minggu (1/9), ahli gizi terdaftar Kery Conlon mengatakan, rasa haus yang berlebihan dan meningkatnya keinginan untuk buang air kecil merupakan tanda peringatan dini bahwa gula darah mungkin berada di atas kisaran normal.

“Salah satu kriteria sindrom metabolik adalah gula darah tinggi pada atau di atas 100 mg/dL, yang dapat mengindikasikan resistensi insulin,” kata Kerry.

Baca juga: Diet Atlantik dapat mengurangi risiko sindrom metabolik

Baca juga: Pola asuh jadi salah satu cara mencegah anak mengalami sindrom metabolik

2. Selalu merasa lelah

Ada banyak penyebab seseorang merasa lelah, seperti kurang tidur, pola makan tidak seimbang, stres, namun bila sering merasa lelah, bisa jadi itu merupakan gejala gula darah tinggi.

“Kadar gula darah tinggi merupakan tanda bahwa pengaturan energi tubuh Anda perlu diperhatikan,” jelas Andrea Hinojosa, MS, RDN, pendiri Honest Health & Wellness.

3. Perubahan pada kulit

Jika terjadi perubahan besar pada kulit, itu bisa jadi merupakan tanda tersembunyi dari sindrom metabolik. Kutil kulit adalah pertumbuhan kecil dan tidak berbahaya yang disebut akrokordon. Meskipun kutil kulit dapat berkembang akibat penuaan dan penyebab lain yang tidak diketahui, kutil kulit juga dikaitkan dengan diabetes dan resistensi insulin.

Tanda lain dari sindrom metabolik adalah bercak-bercak kulit yang gelap dan lunak yang disebut akantosis nigrikans. Bercak-bercak ini sering muncul di bagian belakang leher, ketiak, dan selangkangan.

4. Kesemutan dan mati rasa di kaki

Bila Anda merasakan nyeri, terbakar, kesemutan, dan mati rasa pada kaki, Anda mungkin mengalami sindrom metabolik.

“Resistensi insulin, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan kadar kolesterol abnormal dapat merusak saraf dan pembuluh darah di ekstremitas bawah, yang menyebabkan neuropati perifer dan penyakit pembuluh darah,” kata dokter penyakit kaki Adam Hotchkiss, DPM.

5. Sering sakit kepala

Ada banyak penyebab sakit kepala, termasuk dehidrasi, stres, dan terlalu lama menonton layar. Namun, mungkin mengejutkan mengetahui bahwa sakit kepala parah dan migrain dikaitkan dengan hipertensi, menurut penelitian.

Kedua kondisi tersebut mungkin memiliki penyebab dasar yang sama, sehingga keduanya dapat terjadi bersamaan. Namun, hipertensi biasanya tidak menyebabkan sakit kepala kecuali tekanan darah menjadi sangat tinggi.

Untuk mencegahnya, kunjungi pusat layanan kesehatan dan mintalah tes darah rutin, pengukuran tekanan darah, dan pengukuran lingkar pinggang.

“Melakukan pemeriksaan laboratorium secara rutin memungkinkan Anda memantau kadar gula darah Anda sehingga Anda dapat mengambil tindakan sebelum keadaan menjadi tidak terkendali,” kata Rhyan Geiger, RDN, ahli diet yang berdomisili di Phoenix.

Beralih ke gaya hidup sehat juga dapat memberikan manfaat untuk mencegah penyakit metabolik seperti diet Mediterania, meningkatkan serat, bergerak teratur, dan mengelola stres.

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button