kesehatan

Mengompol bisa jadi merupakan tanda anak kekurangan vitamin

Jakarta (ANTARA) – Hasil penelitian baru-baru ini dipublikasikan di Sejarah Kedokteran menunjukkan bahwa anak-anak yang mengompol atau menderita enuresis nokturnal primer mungkin kekurangan vitamin D dan vitamin B12.

Menurut hasil penelitian yang dikutip oleh Medis Harian Pada Rabu (2/10), seorang anak dianggap menderita enuresis nokturnal primer jika ia buang air kecil tanpa disengaja pada malam hari.

Masalah ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kandung kemih yang kecil, pola tidur yang tidak normal, peningkatan produksi urin di malam hari, dan keterlambatan perkembangan sistem saraf pusat.

Faktor lain seperti stres, kecemasan, dan riwayat keluarga dapat meningkatkan risiko anak mengalami enuresis nokturnal primer.

Hasil penelitian baru menunjukkan indikasi kekurangan atau kekurangan vitamin D dan vitamin B12 pada anak yang mengompol di malam hari.

Temuan ini diperoleh dari analisis terhadap 288 anak yang mengunjungi klinik rawat jalan di Rumah Sakit Anak Universitas Kairo, Mesir, karena enuresis nokturnal.

Berdasarkan hasil analisis, sebanyak 48,3 persen diantaranya mengalami kekurangan vitamin D, 31,3 persen kekurangan vitamin D, dan 25 persen kekurangan vitamin B12.

Studi tersebut menemukan kadar vitamin D yang lebih rendah memiliki hubungan yang lebih kuat dengan lebih banyak kejadian mengompol dibandingkan kadar vitamin B12 yang rendah.

Khususnya, jika kadar vitamin D anak di bawah 13,7 ng/mL, ia lebih mungkin mengalami kesulitan akibat ngompol.

Baca juga: Waspadai Diabetes Jika Anak Sering Mengompol

Baca juga: Diet dan Terapi untuk Anak yang Mengompol di Malam Hari

Para peneliti berpendapat bahwa kekurangan vitamin D mungkin merupakan kelainan vitamin D yang paling umum pada anak-anak dengan enuresis nokturnal primer.

“Kekurangan vitamin D mungkin lebih sering terjadi pada anak-anak dengan enuresis parah dibandingkan dengan kekurangan vitamin B12,” kata para peneliti.

Hasil penelitian ini dapat mendorong penelitian lebih lanjut untuk mengkaji kemungkinan penggunaan vitamin D dan vitamin B12 dalam potensi terapi tambahan untuk anak yang mengompol.

Studi juga menjelaskan bagaimana vitamin D mempengaruhi fungsi kandung kemih. Reseptor vitamin D ditemukan di otot kandung kemih dan lapisan dalamnya, yang berarti vitamin D berperan dalam fungsi kandung kemih.

Kadar vitamin D yang cukup akan membantu mengurangi kontraksi kandung kemih yang tidak diinginkan dengan menenangkan sinyal sensorik saat kandung kemih terisi.

Anak-anak dengan kadar vitamin D yang rendah mungkin mengalami kontraksi kandung kemih yang tidak terkontrol.

Kadar vitamin D yang rendah juga dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih berulang yang dapat menyebabkan masalah kandung kemih.

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan untuk memeriksa kadar vitamin D dan vitamin B12 pada anak yang mengompol di malam hari.

Baca juga: Kekurangan Vitamin D dikaitkan dengan Risiko Demensia

Baca juga: Kekurangan Vitamin D Pengaruhi Pemulihan Patah Tulang pada Anak

Penerjemah: Putri Hanifa
Redaktur: Maryati
Hak Cipta © ANTARA 2024

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button