Pentingnya membangun pernikahan yang sehat untuk mencegah masalah mental
Jakarta (ANTARA) – Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Prof. Bagus Takwin M.Hum mengatakan, membangun pernikahan yang sehat penting untuk menjaga kestabilan kesehatan mental, khususnya bagi seorang wanita atau istri.
Dalam diskusi mengenai kesehatan mental di Perpustakaan Nasional Jakarta, Kamis, Bagus mengatakan, suami sebagai pasangan hidup memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas rumah tangga.
“Yang penting suami bisa menjadi partner yang baik, bukan sekedar pemimpin yang mengarahkan, tapi pemimpin yang bekerja sama,” kata Bagus.
Ia mengatakan, kerja sama suami istri dalam mengurus rumah tangga bisa membantu istri menjaga kestabilan emosi.
Baca juga: Kemenkes Gandeng Influencer Gencarkan Deteksi Dini Kesehatan Mental
Baca juga: Para Ahli Ingatkan Gangguan Kesehatan Mental Perlu Diklasifikasikan
Bagus menuturkan, menjadi pasangan bukan hanya sekedar memimpin, tapi juga kebersamaan dalam mendidik anak dan menjadi supporter bagi pasangan satu sama lain jika menghadapi kendala dalam kemampuan memahami. “Seiring bertambahnya usia anak, Anda juga bisa menjadi pasangan bagi anak Anda, secara emosional juga mendukung emosi positif yang muncul. berbagai hal seperti mengajak bercanda, jalan-jalan,” kata Bagus.
Ia juga mengatakan, suami yang memahami permasalahan istri, mulai dari hal kecil hingga urusan rumah tangga, juga berperan penting dalam membantu perempuan menahan tekanan yang mungkin diterimanya dari lingkungan.
Dengan memahami dan memahami satu sama lain, suami istri dapat menghadapi masalah bersama dan mencapai hasil yang lebih baik dibandingkan hanya berjuang sendirian.
Salah satu saran bagus untuk memiliki rumah tangga yang sehat adalah mencari pasangan yang siap tumbuh bersama dan bukan sekadar bertahan hidup.
“Banyak orang berpikir menikah untuk menjalani hidup, menurutku kamu bisa melakukannya sendiri, pernikahan itu untuk bertumbuh, bukan untuk bertahan hidup, tapi itu tidak mudah dan tidak semua orang bisa melakukannya, carilah yang tepat agar kamu bisa berkembang, jika kamu stabil, kamu juga bisa bertahan hidup sendiri.” katanya.
Ia mengatakan, kesadaran terhadap masalah kesehatan mental perempuan sangatlah kompleks sehingga memerlukan perhatian yang besar, karena kemampuan perempuan untuk bertahan dalam situasi sulit bisa runtuh jika tidak ada pasangan yang mendukungnya secara emosional.
Baca juga: Orang Tua Perlu Sesuaikan Gaya Komunikasinya Demi Kesehatan Mental Remaja
Baca juga: Pria dan Wanita Memiliki Tingkat Gangguan Jiwa yang Berbeda
Wartawan : Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Hak Cipta © ANTARA 2024
ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press
Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred