Ethane mengembangkan vaksin pneumonia untuk mengendalikan penyakit menular
Jakarta (ANTARA) – PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) menegaskan perannya dalam mendukung pengendalian penyakit menular di Indonesia melalui pengembangan vaksin, khususnya pneumonia.
“Etana berkomitmen mendukung penurunan angka kejadian pneumonia di Indonesia dengan mengembangkan vaksin dalam negeri yang berkualitas, terjangkau, inovatif, dan halal,” kata Direktur Unit Usaha Anti Infeksi Etana Indra Lamora dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis. .
Indra mengatakan pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi dan anak di dunia.
Baca juga: PAPDI mengumumkan pembaruan jadwal vaksinasi dewasa yang direkomendasikan
Baca juga: Ethane kembangkan sumber daya manusia menjadi pionir pengembangan bioteknologi nasional
Menurut data UNICEF tahun 2019, diperkirakan 2.200 anak meninggal karena pneumonia setiap harinya. Sedangkan pada tahun 2021, WHO melaporkan pneumonia menyebabkan 740.180 kematian pada anak di bawah usia lima tahun.
Dalam rangka memperingati Hari Pneumonia Sedunia, Etana melakukan pengembangan dan uji klinis Vaksin Pneumococcal Conjugate (PCV-13) yang dilakukan di Jakarta dan Bali.
Vaksin ini dirancang untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae, bakteri penyebab pneumonia, meningitis, dan infeksi serius lainnya, terutama pada anak-anak.
“Keberadaan produksi vaksin PCV-13 halal dalam negeri akan memberikan solusi terhadap kebutuhan vaksin yang aman dan sesuai standar agama, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap vaksin impor,” kata Indra.
Lebih lanjut, Etana berencana memperluas kontribusinya dalam pengendalian penyakit menular melalui pengembangan vaksin lain, seperti vaksin tuberkulosis (TB) dan HPV.
Dengan inovasi yang berkelanjutan, Etana terus mendukung kesehatan nasional dan berupaya menciptakan solusi yang berdampak nyata bagi masyarakat.
“Hal ini tidak hanya membuat vaksin lebih terjangkau dari segi biaya, tetapi juga memastikan distribusinya lebih merata di seluruh Indonesia, termasuk daerah-daerah terpencil yang seringkali sulit mendapatkan vaksin,” tutupnya.
Baca juga: Rekomendasi Jadwal Vaksin PCV dari IDAI untuk Cegah Pneumonia
Baca juga: Ethane berkomitmen menghasilkan produk biologi lokal berkualitas tinggi
Reporter: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Zita Meirina
Hak Cipta © ANTARA 2024
ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press
Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred