Bisnis

Mentan: Brasil Investasi Peternakan Senilai Rp 4,5 Triliun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) menyebutkan Indonesia dan Brasil menjalin kerja sama investasi pengembangan 100.000 ekor sapi perah tropis asal Brasil yang akan dilaksanakan di Indonesia dengan nilai Rp4,5 triliun. Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan investasi ini untuk mendukung peningkatan produksi susu dalam negeri.

“Kehadiran investor asal Brasil dapat mendukung upaya kita dalam mencapai swasembada daging dan susu,” kata Amran dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (13/9/2024).

Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan oleh PT Asiabeef Biofarma Indonesia (Asiabeef) dengan Agropecuaria 31 (Grup 31).

Amran mengatakan, Indonesia dapat memenuhi kebutuhan protein daging sapi dan susu dari dalam negeri, bukan melalui impor. Untuk dapat memenuhi harapan tersebut, Indonesia harus mampu mengembangkan peternakan secara masif.

“Semua investasi ini akan menciptakan lapangan kerja baru di berbagai sektor peternakan,” kata Amran.

Pada pertemuan Amran dengan Menteri Pertanian Brazil Carlos Favaro disampaikan bahwa Brazil akan segera datang ke Indonesia dengan beberapa pengusaha besar di sektor peternakan.

Dengan rencana kedatangan para pengusaha tersebut ke Indonesia, diharapkan Indonesia dan Brazil dapat membuat kesepakatan lebih lanjut mengenai pengembangan sektor peternakan di Indonesia.

Pertemuan Bilateral Indonesia-Brasil digelar langsung setelah Menteri Pertanian Amran menghadiri Pertemuan Menteri Pertanian G20 (AMM) di Chapada Dos Guimaraes, Brasil.

Amran mengatakan pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus melakukan transformasi sistem pertanian dan pangan secara holistik. Komitmen tersebut telah membuahkan hasil positif.

“Indonesia telah mencapai swasembada beras pada tahun 2017, 2019, 2020, dan 2021, serta menghasilkan surplus jagung, bawang merah, minyak sawit, ayam, dan telur dalam beberapa tahun terakhir, yang dapat memenuhi kebutuhan 281 juta penduduk Indonesia,” ujarnya.

Langkah strategis dalam pengembangan sektor pertanian harus segera diambil karena dunia menghadapi tekanan yang semakin meningkat dengan jumlah penduduk global yang diperkirakan mencapai 8,6 miliar pada tahun 2030.

“Kita harus meningkatkan produksi pangan sambil menjaga sumber daya alam kita yang semakin menipis,” kata Amran.

Menurutnya, Indonesia akan menyusun strategi dengan menekankan solusi yang fleksibel dan inovatif untuk meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan, dengan memanfaatkan sumber daya alam dan manusia, serta teknologi modern.

Amran mengajak seluruh anggota G20 untuk memajukan sistem pertanian dan pangan yang tangguh dan berkelanjutan.

“Dengan bekerja sama dan berbagi praktik terbaik, kita dapat mengatasi tantangan, mempromosikan inklusivitas, dan membangun masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan,” kata Amran.

sumber : Antara



ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button