Tablet hormon untuk menopause dapat mempengaruhi kesehatan jantung
Jakarta (ANTARA) – Peneliti menemukan tablet terapi penggantian hormon (HRT) yang mengandung estrogen dan progestogen dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembekuan darah pada wanita menopause.
Dilansir Medical Daily pada Kamis (28/11), saat menopause, tubuh wanita mengalami serangkaian perubahan akibat penurunan hormon wanita, progesteron, dan estrogen yang menimbulkan gejala seperti hot flashes, perubahan suasana hati, keringat malam, insomnia. dan kekeringan vagina.
Gejala-gejalanya seringkali membuat frustrasi, mengganggu kehidupan sehari-hari dan kesehatan mental mereka.
Di masa lalu, tablet biasanya diresepkan untuk gejala menopause dan untuk mengurangi risiko pengeroposan tulang pada tahap ini. Namun, penelitian terbaru menunjukkan risiko jangka panjang telah menyebabkan kita mengambil pendekatan yang lebih hati-hati.
Baca juga: Tips menjaga kesehatan tulang saat memasuki masa menopause
Saat ini, HRT hanya direkomendasikan bagi mereka yang manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Perkiraan menunjukkan bahwa saat ini hanya lima persen perempuan di Amerika Serikat yang menggunakannya, penurunan yang signifikan dari sekitar 27 persen pada dua dekade lalu.
Dalam penelitian terbaru yang diterbitkan di The BMJ, ditemukan bahwa efek tablet HRT pada kesehatan jantung didasarkan pada cara pemberian dan kombinasi hormon yang digunakan.
Diketahui bahwa tablet yang mengandung estrogen dan progesteron, seperti terapi kombinasi oral berkelanjutan, terapi kombinasi oral berurutan, terapi estrogen oral tanpa lawan, dan terapi kombinasi transdermal, meningkatkan risiko penyakit jantung iskemik dan tromboemboli vena (penggumpalan darah) pada wanita.
Para peneliti juga menemukan bahwa tablet tibolone khususnya dikaitkan dengan risiko penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke yang lebih tinggi, tetapi tidak terhadap pembekuan darah. Tibolone adalah hormon sintetis yang mengandung estrogen, progesteron, dan testosteron.
Baca juga: Masih banyak wanita yang belum mendapat edukasi tentang menopause
“Dibandingkan dengan tidak memulai terapi hormon menopause, memulai terapi kombinasi oral terus menerus atau tibolone dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung iskemik,” kata para penulis.
“Jika 1.000 wanita mulai menjalani masing-masing pengobatan ini dan diobservasi selama satu tahun, kami memperkirakan akan melihat tujuh kasus baru tromboemboli vena di semua kelompok,” lanjut mereka.
Namun, tidak ada peningkatan risiko yang terkait dengan perawatan transdermal seperti patch kulit, gel, dan krim.
Para peneliti mengingatkan bahwa penelitian ini tidak membuktikan bahwa HRT menyebabkan risiko kesehatan jantung, karena temuan ini didasarkan pada data observasi. Selain itu, kurangnya informasi tentang status menopause dan faktor-faktor lain yang tidak terukur, seperti merokok dan indeks massa tubuh, mungkin mempengaruhi hasil.
Baca juga: Cara Olahraga yang Benar Saat Memasuki Masa Menopause
Baca juga: Perubahan pola makan bisa meredakan gejala menopause
Penerjemah: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Hak Cipta © ANTARA 2024
ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press
Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred